Menyikapi peristiwa tersebut, Kankemenag Kebumen berkolaborasi dengan Robbani Tours and Travel untuk menyelenggarakan pembinaan bagi seluruh kepala KUA se-Kabupaten Kebumen, pimpinan Travel Haji dan Umroh se-Kabupaten Kebumen, dan pimpinan KBIHU se-Kabupaten Kebumen. Diikuti oleh 116 peserta, H. Suparyono, SE selaku owner Robbani Tours and Travel (PT. Robbani Wisata Hidayah) dan direksi Jaya Mas Tour (PT. Mila Muris Mala Perkasa) memberikan pengarahan mengenai aturan-aturan pelaksanaan haji di Saudi yang terbaru. Mulai dari pemberkasan jamaah, fasilitas yang akan digunakan jamaah, serta bersinergi dalam mengedukasi masyarakat agar tidak tertipu program haji abal-abal. Beliau juga merupakan konsultan haji bersertifikat resmi dari Kemenag Republik Indonesia yang pelatihannya dilaksanakan di UIN Jakarta pada tahun 2021.
Suparyono menyampaikan bahwa kerajaan Saudi sudah berbenah untuk meminimalisir penumpukan jamaah dengan diperketatnya aturan bagi jamaah haji. Kita harus bersiap mengikuti aturan tersebut. Tentu saja akan ada penyesuaian dari pemerintah Indonesia untuk pelaksanaan haji tahun 2025 besok. Kita sebagai ujung tombak informasi harus memberikan keterangan yang valid, up to date, dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Jangan sampai warga Kebumen yang melaksanakan ibadah haji, ditangkap oleh keamanan Saudi hanya karena dokumen yang tidak valid, menggunakan visa illegal, dan ditipu oleh travel abal-abal." ungkap beliau.
Pelaksanaan haji 2024 merupakan babak baru dari sistem keamanan kerajaan Saudi dalam mengelola jamaah haji untuk meminimalisir penumpukan jamaah. Diperketatnya checkpoint di bandara dan batas kota Makkah-Madinah membuat jamaah haji asal Indonesia banyak yang tertangkap karena menggunakan visa-visa illegal. Jenis visa yang illegal adalah visa amil/pekerja, visa turis/multiple, dan visa ziarah. Ditambah lagi dengan ditangkapnya sindikat pemalsuan dokumen jamaah haji yang melibatkan banyak oknum-oknum di Saudi sehingga menambah rapor buruk pelaksanaan haji 2024 kemarin.
Kepala Kankemenag Kebumen, Dr. H. Soekarno, MM. mengharapkan, adanya kegiatan ini dapat memunculkan kesadaran bagi masyarakat khususnya di daerah Kabupaten Kebumen, tentang pentingnya membentengi diri dari iming-iming haji tanpa antri dengan menerapkan prosedur 4 hal. Pertama, pastikan travel berijin PPIU dan PIHK resmi. Kedua, pastikan rekam jejak media sosialnya baik. Ketiga, pastikan fasilitas dan pelayanannya. Keempat, pastikan transaksinya. Jamaah yang ingin mendaftar haji atau umroh dengan travel, berhak mengajukan perjanjian hitam diatas putih untuk mengantisipasi terjadinya penipuan. Hal ini juga penting bagi pihak travel agar menjadi perhatian dalam pelayanan jamaah yang ingin berhaji atau umroh. Tentunya perjanjian tersebut bertujuan baik dan tidak menguntungkan atau merugikan salah satu pihak.
0 Komentar